Minggu, 17 Maret 2013

REFLEKSI VIDEO KELAS 2 SD (Bercermin dari Pendidikan Jepang yang Inovatif)



            Sistem pendidikan antara negara satu dengan negara lain tentunya memiliki perbedaan. Begitupun dengan pendidikan di Indonesia dan pendidikan di Jepang yang cukup memiliki perbedan signifikan. Mulai dari sistem, metode, cara, hingga guru semuanya berbeda. Melalui tayangan video pembelajaran di Jepang, kita dapat belajar untuk menuju pendidikan yang lebih baik.
Dalam video tersebut, proses pembelajaran dimulai dengan guru melakukan apersepsi kepada peserta didiknya dengan cara mengaitkan materi yang akan dipelajari, sebagai pengantar sebelum proses pembelajaran dimulai. Apersepsi tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan kembali materi yang dipelajari siswa sebelumnya. Selanjutnya guru memberikan penjelesan singkat mengenai materi yang akan disampaikan. Guru yang terlibat dalam pembelajaran tergabung dalam teaching team. Guru berperan sebagai peneliti dan bersama-sama dalam memecahkan masalah. Setelah apersepsi dan penjelasan singkat mengenai materi yang akan diberikan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara dan menyampaikan pendapatnya dengan tujuan untuk menyamakan konsep antara guru dengan siswa. Agar diperoleh persamaan konsep materi antara guru dan siswa yang berada dalam ruang kelas tersebut. Setelah diperoleh persamaan konsep antara guru dengan siswa baru kemudian guru membagikan LKS (student worksheet) kepada siswa sebagai media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Setiap siswa memperoleh LKS (student worksheet), guru memberikan waktu kepada siswa untuk menegmbangkan potensi yang dimilikinya melalui media pembelajaran yang diberikan. Serta siswa dapat mengembangkan kecerdasan olah pikirnya terhadap materi yang disajikan. Melalui media pembelajaran yang disediakan siswa diberi kebebasan untuk mengeksplor kemampuannya untuk menemukan hal-hal baru yang belum pernah ditemukan, memecahkan berbagai persoalan yang semakin mengembangkan olah pikir siswa. Dalam proses pembelajaran tersebut guru hanya berperan sebagai fasilitator dalam diskusi untuk pemecahan masalah (problem solving), memberi gambaran tentang konsep-konsep yang belum dipahami oleh siswa sesuai dengan yang dibutuhkan.
Guru memberikan materi sepenuhnya kepada siswa. Siswa sendiri yang mengolah segala macam bentuknya. Jika ada hal-hal yang tidak dipahami siswa baru guru memberikan penjelesan mengenai masalah yang sedang dihadapi siswa. Selanjutnya siswa sendiri yang memecahkan masalah tersebut hingga ditemukan solusinya. Metode yang digunakan dan dikembangkan guru Jepang ini yaitu metode demokrasi dengan prinsip dari siswa, untuk siswa, dan oleh siswa. Guru juga mengemas materi sedemikian rupa sehingga siswa tidak hanya mampu menentukan jawaban dari persoalan yang akan dipecahkan akan tetapi siswa diharapkan mampu menganalisis secara mendalam tentang konsep materi tersebut. Mengungkapkan bahwa dalam sebuah permasalahan tidak hanya bisa dipecahkan melalui satu cara, akan tetapi melalui beberapa cara yang bisa dikembangkan.
Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil untuk mengulas dan menyamakan persepsi tentang konsep yang telah dipelajari dari materi yang diberikan. Apabila siswa mengalami perbedaan persepsi dalam berdiskusi, guru akan menjadi pihak penengah dan memberi masukan dalam proses persamaan konsep. Kemudian siswa menjelaskan dan mengungkapkan mengenai hasil dari diskusi yaitu berupa analisis masalah. Analisis masalah antara siswa satu dengan siswa lainya berbeda tergantung pemahaman siswa. Walaupun begitu guru tetap menghargai hasil olah pikir siswanya ketika ada siswa yang belum bisa memecahkan masalah secara sempurna. Siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya kepada temannya yang sedang menjelaskan uraian materi didepan kelas apabila belum jelas dengan penjelasan yang diberikan.
 Melalui metode pembelajaran yang diberikan tersebut siswa mampu mengembangkan sifat rasa percaya diri, berani berpendapat sehingga mampu melatih kepekaan intuisi siswa. Intuisi adalah pemahaman, pengetahuan yang tidak bisa dijelaskan atau didefinisikan. Dengann berkembangnya intuisi siswa maka pemahaman siswa akan semakin berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar