Dari elegi diatas dapat disimpulkan bahwa manusia itu merupakan mahkluk sosial. Manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk hidup. Tidak ada seorang pun yang dapat hidup sendiri di dunia ini. Sehebat-hebatnya mereka tentu membutuhkan orang lain. Layaknya seperti contoh diatas yang digambarkan dengan tukang cukur.
DUNIA KU
Senin, 17 Juni 2013
Refleksi (Elegi Menggapai Paradoks Tukang Cukur)
Dari elegi diatas dapat disimpulkan bahwa manusia itu merupakan mahkluk sosial. Manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk hidup. Tidak ada seorang pun yang dapat hidup sendiri di dunia ini. Sehebat-hebatnya mereka tentu membutuhkan orang lain. Layaknya seperti contoh diatas yang digambarkan dengan tukang cukur.
Refleksi (Elegi Menggapai Paradoks Tukang Cukur)
Dari elegi diatas dapat disimpulkan bahwa manusia itu merupakan mahkluk sosial. Manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk hidup. Tidak ada seorang pun yang dapat hidup sendiri di dunia ini. Sehebat-hebatnya mereka tentu membutuhkan orang lain. Layaknya seperti contoh diatas yang digambarkan dengan tukang cukur.
Refleksi (Elegi Menggapai Paradoks Tukang Cukur)
Dari elegi diatas dapat disimpulkan bahwa manusia itu merupakan mahkluk sosial. Manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk hidup. Tidak ada seorang pun yang dapat hidup sendiri di dunia ini. Sehebat-hebatnya mereka tentu membutuhkan orang lain. Layaknya seperti contoh diatas yang digambarkan dengan tukang cukur.
Minggu, 16 Juni 2013
Refleksi (Elegi Menggapai "Kant's Analogies of Experience")
Kant menjelaskan bahwa, dalam analogi, pengalaman hanya
mungkin melalui representasi koneksi yang diperlukan persepsi. Pertama,
pengalaman adalah kognisi empiris. Kedua, karena ketakutan hanya menempatkan
bersama-sama dari manifold intuisi empiris. Ketiga, bagaimanapun, pengalaman
kognisi dengan cara persepsi. Keempat, sementara waktu itu sendiri tidak dapat
dirasakan. Menurut Kant, untuk apersepsi asli berkaitan dengan
perasaan internal kami dan memang berhubungan apriori dengan bentuk. Kant juga
mengatakan bahwa perubahan adalah permanen.
Refleksi (PHENOMENOLOGY)
Fenomenologi berasal dari bahasa yunani yaitu PhainĂ³menon
"yang muncul", dan logos "studi". Jadi Fenomenologi adalah
suatu ilmu yang mempelajari pengalaaman-pengalaman yang muncul melalui studi
(belajar). Fenomenologi merupakan tentang bagaimana manusia sebagai
subyek memaknai obyek-obyek di sekitarnya. Fenomenologi juga lebih menekankan
pada penggunaan panca indera sebagai alat untuk menghasilkan suatu pengalaman.
Refleksi (NOUMENA)
Anatara noumena dan fenoumena
memilki konsep yang berkebalikan. Noumena adalah sesuatu yang berasal dari
dalam diri individu tersebut dan yang menjadi bayangan dari noumena yaitu idea.
Noumena digunakan untuk menyebutkan suatu objek dengan menggunakan panca
indera. Sedangkan fenoumena
adalah segala sesuatu yang nampak dengan panca indera. Menurut
kant noumena merupakan entitas yang menyebabkan adanya fenoumena.
Langganan:
Postingan (Atom)