Dunia pagi dan
dunia sore layaknya seperti dua sisi mata uang yang sulit untuk dipisahkan. Antara
dunia pagi dan dunia sore selalu memiliki sekat yang berbeda. Memiliki pembawaan
yang berbeda,baik dari segi suasana hingga masalahnya. Dunia sore diibaratkan
sebagai pendidikan tradisional sedangkan dunia pagi di ibaratkan sebagai
pendidikan inovatif. Kicauan antara burung di pagi hari dan suara jangkrik di
sore hari tentu berbeda. Jika kita disuruh mendengar tentu kita akan memilih
mendengarkan kicauan burung di pagi hari bukan? Itu lebih mengasyikan. Seperti itukah
gambaran pendidikan di indonesia jika kita disuruh memilih kita tentu akan
memilih pendidikan yang inovatif yang memberikan kebebasan siswa untuk
mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Membiarkan siswa untuk
berekplorasi untuk menemukan sesuatu yang baru. Siswa diberi keleluasaan menentukan
sendiri pembelajaran seperti apa yang diinginkan dan peran guru hanya sebagai
fasilitator.
Untuk mengubah dunia
sore menjadi dunia pagi merupakan masalah pelik yang sulit untuk dirubah. Dunia
pagi dan dunia sore memiliki pradigma masing-masing yang sulit untuk dirubah. Memiliki
masalah dan pertanyaan yang berbeda. Sering kita terjebak oleh dunia sore yang
menawarkan keindahanya yaitu senja. Ketika kita terjebak pada senja rasanya
kita enggan untuk meninggalkan nya. Lantas yang menjadi masalah saat ini apakah
kita akan tetap berdiam dan terpaku pada senja? Dan enggan untuk menuju dunia
pagi. Antara dunia pagi dan dunia sore selalu menawarkan berbagai keindahanya
masing-masing. Namun sejatinya segala sesuatunya pasti akan mengalami
perubahan. Entah itu kapan kita tidak dapat menentukannya. Karena semuanya
sudah sunatullah. Seperti yang dikatakan artikel diatas bahwa "bukankah
perpindahan Sore menuju Pagi itu juga sebuah Kelaziman yaitu Sunatullah?".
Tapi apakah jika perubahan itu sunatullah, maka kita akan membiarkan diri kita
berubah dengan sendirinya sesuai dengan takdir Allah? Seperti pepatah ”semua
akan indah pada waktunya”. Atau kita dengan secara sadar akan berubah diri kita?
BERUBAH atau DIUBAH. Suguhan manis yang selalu ditawarkan. Jika kita tidak mau
untuk berubah maka orang lain yang sudah berubah yang mengubah diri kita. Tentu
itu pilihan yang cukup membuat kegalauan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar