sebenar-benar Etik dan Estetika adalah Dasar,
Payung, Pendahulu dan Penghujung dari Mitos dan Logos. Untuk mencari etik dan
estetika dapat menggunakan logos yang semunya berada dalam hati. Etik adalah mengenai Benar dan Salah,
sedangkan Estetika adalah mengenai Baik dan Buruk (atau Keindahan). Etik dan estetika
tertinggi itu hanya Allah SWT. Manusia hanya
mampu menggapainya saja melalui doa. Etik dapat membantu kita untuk mengontrol
tingkah laku yang kita lakukan karen etik berkaitan dengan benar dan salah. Sedangkan
estetika sebagai tolak ukur apakah perbuatan kita buruk atau baik. Dalam kehidupankita
memnbutuhkan etik dan estetika. Jika semua orang mempunyai etik maka orang
tersebut juga mempunyai estetika yang baik pula karena estetika merupakan
perwujudan dari etik.
Rabu, 24 April 2013
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 33: Doakulah yang tersisa)
Allah tidak akan merubah nasib kaumnya kecuali dia
mau berusaha atau berikhtiar dengan sunggung-sungguh untuk merubah nasibnya. Ketika
apa yang kita usahakan belum membuahkan
hasil janganlah kita putus asa atau menyerah dengan keadaan. Selain berikhtiar
atau berusaha hendaknya juga disertai dengan doa. Dan ketika usaha dan doa kita
belum di ijabah dengan Allah SWT mungkin
Allah masih menguji kesabaran kita. Sesungguhnya Allah akan mengganti dengan
yang lebih baik. Oleh karena itu supaya doa kita cepat di ijabah oleh Allah,
maka berdoalah dengan sepenuh hati yang tentunya disertai dengan usaha. Buanglah
rasa kesombongan yang berada dalam diri ketika meminta pertolongan dengan
Allah.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 32: Mengaji Jalaliyyah dan Jamaliyyah Wujud Allah)
Allah itu bersifat transenden, artinya Dia itu
berada di luar bayangan-bayangan kita. Allah itu tidak bisa dibayangkan karena Allah tidak
menyerupai siapa pun. Melalui Al-Qur’an kita dapat mengenal dua wajah Allah yaitu jalal-Nya, yaitu nama Allah yang menunjukkan
kebesaran-Nya, keagungan-Nya, kemahaperkasaan-Nya, ketidakdapat-terbantahan-Nya,
dan kekuatan-Nya untuk memaksa manusia, yang sangat berat siksaan-Nya,
Al-Mutaqim-Sang Pembalas Dendam. Yang kedua adalah Dari sisi jalaliyyah-Nya,
Allah itu bersifat transenden. Walaupun Allah tidak dapat dilihat wujudnya
namun sisi jalaliyyah-Nya membuat kita merasa takut. Kita sebagai manusia juga
harus bisa memahami ilhi yang terangkum dalam sifat jalaliyyah-Nya. Karena keadilan
Allah sangat ditakuti.
REFLEKSI ( Elegi Ritual Ikhlas 31: Menggapai Kedamaian)
Menggapai ilmu tiada batas
akhirannya. Menuntut ilmu dimulai sejak kita lahir hingga mati. Orang yang
berhenti menuntut ilmu berarti dia termasuk orang yang sombong. Sedangkan kesombongan
adalah salah satu sifat yang dibenci oleh Allah SWT. Di dunia ini tak ada yang
pasti dan kepastian itu hanya milik Allah SWT. Maka jika seorang telah menolak
ilmu-ilmunya, maka sulitlah dia dikatakan sebenar-benar hidup di dunia. Ingatlah
bahwa sebenar-benar hidup adalah ilmu. Dalam kehidupan ini baik sadar atau
tidak sadar kita selalu belajar dalam ruang dan waktu. Melalui belajar kita
dapat memperoleh ilmu yang dapat meningkatkan kualitas hidup kita.
REFLEKSI (Elegi Pemberontakan Pendidikan Matematika 4: Kompetensi Matematika juga Menghasilkan Mathematical Intuition)
Matematika terdiri dari berbagai macam kombinasi.
Dari yang sedehana ke yang rumit, dari yang konkret sampai yang abstrak. Belajar matematika
harus dimulai dari tingkatan yang paling rendah yaitu matematika konkeret.
Dalam matematika konkeret siswa cenderung lebih mudah untuk mempelajarinya
karena matematika konkeret berada dalam lingkungan sehari-hari kita. Belajar
matematika harus bertahap, seperti halnya mendaki gunung harus dimulai dari
lembah terlebih dahulu. Seorang siswa yang sering melakukan kompetisi kan
mempunyai ketajaman intuisi. Hal tersebut dikarenakan siswa akan memperoleh
pengalaman yang berbeda setiap mengikuti kompetisi sehingga intuisi siswa dapat
berkembang.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 30: Tasyakuran Ketiga (Proyek Syurga))
Salah satu proyek membangun surga pada elegi ritual
ikhlas 30: tasyakuran ketiga (proyek syurga) adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an.
Rasulullah yang mulia bersabda:”Wahai Salman, hendaknya kamu membaca Al-Qur’an
karena membacanya menghapuskan dosa, melindungi dari neraka, dan menyelamatkan
dari siksa. Bagi orang yang membaca setiap ayat Al-Qur’an, dituliskan pahala
seratus syahid. Untuk setiap surat diberi pahala nabi. Rahmat turun kepada
orang yang membaca Al-Qur’an. Para malaikat beristigfar baginya, surga merindukannya,
dan Allah meridainya”. Membaca Al-Qur’an sebenarnya mudah kita lakukan akan
tetapi sering kita tinggalkan. Kita selalu mempunyi beribu alasan untuk tidak
membaca Al-Qur’an. Padahal melalui membaca Al-Qur’an kita dapat memperoleh
manfaat yang begitu besar. Berikut adalah manfaat dari membaca Al-Qur’an:
1. Dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
2. Dapat
menjadi bahan renungan (muhasabah) disaat berbahagia maupun bersedih
3. Menjadi pengingat akan kebesaran Allah
4. Menjadi sebuah pedoman dalam menjalani kehidupan
sehari-hari
5. Menjadi hujjah dalam ghazwul fikr saat ini
6. Menjadi
amal shalih
7. Sebagai
motivator tersendiri
Jadi,
luangkanlah dan isilah waktu-waktu senggang mu dengan membaca Al-Qur’an. Karena
Al-Qur’an dapat menghantarkan kita menuju syurga.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 29: Tasyakuran Ke Dua (Proyek Syurga))
Seperti yang dikatakan D’masiv dalam lagunya yang
berjudul “JANGAN MENYERAH” dalam lagu tersebut dikatakan bahwa tidak ada manusia yang terlahir dengan
sempurna. Setiap manusia pasti pernah merasakan cobaan yang berat. Yang harus kita
lakukan adalah mensyukuri keadaan tersebut karena hidup adalah anugerah. Seberat
apapun cobaan itu, kita harus menjalani keadaan itu dan melakukan yang terbaik.
Dalam penggalan lagu atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kesempurnaan
itu hanya milik Allah S.W.T.
Kita sebagai hamba hendaknya
melakukan hal-hal yang dapat membawa kita menuju jalan kesyurga seperti tidak
membongkar aib orang lain, selalu mulai dengan salam, selalu belajar dan
bertannya tentang sesuatu yang tidak diketahui, melakukan amal makruf nahi
munkar, tidak marah kecuali karena Allah, Tidak Menyia-nyiakan Waktunya untuk
Sesuatu yang tidak Bermanfaat, melakukan salat malam, Menjadi Teladan dalam
Akhlak yang Terpuji di Rumah, di Jalan, dan di Pekerjaan, Menghadiri Majelis
Zikir dan Majelis Husainiayah, Memelihara Pandangan dari Apa yang Diharamkan
Allah, Memiliki Kecemburuan pada Agamanya dan Isterinya, dan Bagi Perempuan,
Memakai Hijab Secara Sempurna, tidak Menampakkan Selembar Rambut pun dengan
Sengaja dan Tidak Berhias untuk Orang Lain Selain Suaminya. Apabila hal-hal
tersebut sudah kita lakukan maka jalan menuju surga akan semakin mudah. Dalam menjalankan
perintah-perintah Allah tersebut manusia tidak lepas dari kekuranganganya. Oleh
karena itu, kita senantiasa meminta pertolongan dan bersyukur kepada Allah
S.W.T.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 28: Tasyakuran Ke Satu (Proyek Syurga))
Menurut Jalaludin Rahmat
mengembangkan proyek menghuni syurga itu ada 10:
1.
Memelihara waktu shalat
2.
Menghadiri shalat berjamaah
3.
Bertasbih dengan Tasbih Azzahra, Terutama setelah Salat
4.
Selalu Membaca Shalawat Kepada Muhammad dan Keluarganya
5.
Selalu Beristighfar dan Memohonkan Ampunan
6.
Selalu berzikir kepada Allah
7.
Salat-salat sunat harian
8.
Menyambungkan Silaturahmi Terutama Dengan Orang Tua
9.
Menyesali dosa
10.
Bergaul Baik Antara Suami Isteri
Dari kesepuluh proyekmenghuni
syurga tersebut tertarik menyoroti bagian ”salat-salat sunat harian”. Kita sebagaimana
manusia lebih senang memanfaatkan waktu luang kita untuk hal-hal yang kurang
berguna. Kita lebih senang online daripada meluangkan waktu sejenak untuk salat
sunat. Padahal tanpa mereka sadari salat sunat memiliki keutamaan yang luar
biasa jika kita mengetahuinya. Salat sunat memiliki manfaat baik untuk jasmani
maupun hati dan pikiran kita. Kita lebih nyaman tertidur pulas daripada
menengadahkan tangan disepertiga malam untuk memperoleh ridha-Nya melalui doa-doa
yang kita panjatkan.
Betapa mudah untuk meraih dan
menuju jalan surga Allah, melalui salat-salat sunat pun kita dapat menuju jalan
ke Surga dengan mudah. Oleh karena itu, mulai saat ini kita hendaknya
senangtiasa melakukan proyek-proyek penghuni surga seperti diatas.
REFLEKSI (Elegi Ritual ikhlas 27: Silaturakhim Para Ikhlas)
Dengan membaca artikel diatas kita menjadi mengerti
bahwa ada masa (waktu) di sepertiga malam yang sangat istimewa jika kita
memaknai dan meresapinya. Dalam waktu tersebut kita akan memperoleh ketenangan yang
luar biasa. Hati kita akan menjadi nyaman dan tenang. Dalam waktu itu kita
dapat mengadu segala pilu, segala keluh kesah dan resah, segala masalah yang
membelenggu dalam jiwa. Melalui sela-sela nafas kita dapat melafaskan doa untuk
meminta kebaikan di dunia maupun di akhirat kepada Allah S.W.T. Perlu kita
sadari bahwa shalat tahadjud memiliki keutaman yang begitu luar biasa. Shalat tahadjud
mengandung energi yang dapat memperkuat hati dan pikiran kita. Dimana hati dan
pikiran merupakan sumber untuk memperoleh keikhlasan dan ridha-Nya.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 26: Perlombaan Menjunjung Langit)
Menjunjung langit tidak semudah yang kita harapkan. Banyak
persyaratan-persyratan khusus yang harus kita penuhi. Seorang pemenang
penjunjung langit adalah di yang mempunyai jiwa mandiri, berpikir kritis, rendah
hati, jujur, dan orang-orang yang sudah ikhlas. Untuk menjunjung langit
setinggi-tingginya modal yang utama dan paling utama adalah keikhlasan dan
pikiran kritis. Oleh karena itu, kita dalam menuntut ilmu gunakanlah pikiran
kritis kita dan niatkan dengan ikhlas untuk memperoleh ridha-Nya agar kita
dapat menjunjung langit setinggi-tingginya.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 25: Menggapai Diri)
Kesombongan merupakan
dosa yang pertama dan paling besar dihadapan Tuhan. Kesombongan dapat menutupi
segala perbuatan baik yang kita lakukan. Kesombongan juga dapat mencegah kita
memperoleh ilmu dan hidayah. Manusia merupakan mahkluk yang lemah, manusia
merupakan tempat salah dan lupa. Namun begitu beruntungnya manusia walaupun
manusia tempat salah dan lupa tetapi mereka selalu diberi kesempatan untuk
mengevaluasi kesalahannya. Dunia itu merupakan cermin dari diri kita. Jika kita
tersenyum kepada dunia maka dunia akan tersenyum kepada kita. Jika kita
menghujat dunia maka dunia akan menghujat kita. Dunia itu tak ubahnya seperti
perasaan kita jika kita ingin meraskan dunia maka tengoklah perasaan kita.
REFLEKSI (Elegi Seorang Hamba Menggapai Ruang dan Waktu)
Hidup ini tak lepas dari ruang dan waktu. Kita sebagai
manusia hendaknya dapat menggunakan waktu sebik mungkin agar kita tidak merasa
rugi dengan waktu yang kita gunakan selama ini. Gunakanlah waktu yang kita
miliki dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat baik untuk orang lain maupun
untuk diri sendiri. Selain itu terkait dengan ruang kita harus tahu dengan
siapa kita berbicara, dengan siapa kita bertindak dan berhadapan agar kita
dapat memposisikan diri sebagaimana dengan lawan bicara kita. Oleh karena itu,
kita sebagai manusia harus memnfaatkan waktu sebaik mungkin supaya kita bukan
termasuk orang yang merugi. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-‘Ashr
bahwasanya sungguh dalam kerugian orang-orang yang tidak bisa memanfaatkan masa
(waktu) sebaik mungkin. Pada hakikatnya manusia itu terikat dengan ruang dan
waktu.
REFLEKSI (Elegi Seorang Hamba Menggapai Ruang dan Waktu)
Hidup ini tak lepas dari ruang dan waktu. Kita sebagai
manusia hendaknya dapat menggunakan waktu sebik mungkin agar kita tidak merasa
rugi dengan waktu yang kita gunakan selama ini. Gunakanlah waktu yang kita
miliki dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat baik untuk orang lain maupun
untuk diri sendiri. Selain itu terkait dengan ruang kita harus tahu dengan
siapa kita berbicara, dengan siapa kita bertindak dan berhadapan agar kita
dapat memposisikan diri sebagaimana dengan lawan bicara kita. Oleh karena itu,
kita sebagai manusia harus memnfaatkan waktu sebaik mungkin supaya kita bukan
termasuk orang yang merugi. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-‘Ashr
bahwasanya sungguh dalam kerugian orang-orang yang tidak bisa memanfaatkan masa
(waktu) sebaik mungkin. Pada hakikatnya manusia itu terikat dengan ruang dan
waktu.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 24: Menggapai Doa dan Ikhtiar)
Harapan merupakan gambaran
mengenai cita-cita yang telah kita lukiskan dalam hati dan pikiran sejak lama. Untuk
menggapai harapan atau keinginan tersebut hendaknya kita berikhtiar atau
berusaha dengan disertai doa. Supaya apa yang kita inginkan dapat terwujud
semua sesuai dengan harapan yang kita inginkan. Ikhtiar dan doa itu merupakan
dua komponen yang tidak bisa dipisahkan. Ikhtiar tanpa doa bagai ilmu tanpa
agama maka akan buta dan sebaliknya doa tanpa ikhtiar bagai agama tanpa ilmu
maka akan lumpuh. Terkadang apa yang kita inginkan, apa yang kita harapkan
tidak sesuai dengan hasil yang kita dapatkan. Kegagalan bukan suatu yang buruk
namun dengan kegagalan kita dapat mengerti apa yang menjadi kekurangan kita
untuk menjadi yang lebih baik. Sesunggunya Allah memberi apa yang kita butuhkan
bukan yang kita inginkan. Namun kita sebagai manusia walaupun Allah telah
menggariskan takdir dan nasib kita masing-masing hendaknya kita selalu berusaha
dan berdoa krna ALLah akan merubah nasib seorang kaumnya jika mereka mau
berusaha dengan sungguh-sungguh tentunya dibersamai dengan doa.
EFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 23: Menggapai Cinta Ilahi)
Kenalilah dirimu sebelum engkau mengenal Allah. Jika kita sudah
mengenali diri kita berarti kita sudah mengenal Allah. Orang yang paling
bahagia di dunia ini jika ia telah menjadi kekasih Allah. Seorang yang telah
menjadi kekasih Allah maka ia akan memperoleh kebahagian di dunia maupun di
akhirat. Cinta kepada Allah tidak hanya
sekedar diucapkan menggunakan lisan akan tetapi mau nerima cobaan dan ujian
yang diberikan Allah dengan hati yang lapang. Kita sebagai manusia jangan
melebihkan cinta kita selain kepada Allah karena setinggi-tinggi dan seutama-utamanya
cinta hanya kepada Allah. Seorang yang mencintai orang lain melebi cintanya
kepada Allah maka ia dikatakan tidak beriman. Sebenar-benarnya cinta adalah
beragamamu. Cintailah Allah karena nikmat yang telah diberikan kepada kita.
Oleh karena itu, mari kita senang tiasa mencinta Allah supaya kita bisa bertemu
dengan Allah karena sesungguhnya bertemu
dengan Tuhan itu adalah kenikmatan yang paling tinggi tiada tolok bandingannya,
karena Tuhan memiliki seluruh sifat keindahan dalam segala tingkatannya yang
sempurna.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 22: Perkelahian Keburukan dan Kebaikan)
“Ada tiga hal yang
menyelamatkan manusia dan ada tiga hal lainnya yang akan membinasakannya. Tiga
hal yang menyelamatkan manusia yaitu: takut kepada Allah baik dalam keadaan
sepi sendirian maupun di hadapan orang banyak; hidup sederhana baik diwaktu
miskin maupun kaya; bersikap adil baik di waktu senang maupun marah. Sedangkan
tiga perkara yang membinasakan yaitu: kikir yang keterlaluan; hawa nafsu yang
diturut; dan kagum pada diri sendiri”(Muhammad SAW). Oleh karena itu, kita
sebagai manusia hendaknya jangan bersikap sombong dengan apa yang kita miliki
kepada orang lain. Segala apapun yang kita punya sesungguhnya itu milik Allah
S.W.T jadi apa yang kita miliki, seberapa besar kita menyayangi atau mencintainya
pasti akan kembali kepada Allah S.W.T. Hidup ini tentunya tak lepas dari
kebaikan dan keburukan. Kebaikan dan keburukan ibarat dua sisi mata uang yang
sulit dipisahkan. Kebaikan akan mendatangkan pahala dan keburukan akan
menghasilkan dosa. Kita sebagai manusia hendaknya berbuat baik kepada siapapun
supaya kita memperoleh ridha-Nya.
Selasa, 23 April 2013
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 21: Menggapai Ramai Oleh Marsigit)
Dengan membaca artikel diatas saya mendapat
pencerahan bahwa ucapan yang baik adalah ucapan yang menyebut asma Allah S.W.T.
Seharusnya kita sebagai manusia menyadari betapa banyak ucapan-ucapan yang
buruk yang seharusnya tak patut untuk dikeluarkan. Oleh karena itu, kita
seharusnya senang tiasa menyebut nama Allah karna sebagus atau seindah apapun
suara kita tiada artinya jika hanya digunakan untuk berbuat dosa.
Minggu, 21 April 2013
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 20: Metafisika Filsafat)
Menurut artikel diatas Filsafat itu meliputi
semuanya yang ada dan yang mungkin ada. Filsafat itu berada dalam diri kita
masing-masing dan berada dalam lingkungan sekitar. Untuk menerapkan filsafat dalm
kehidupan sehari-hari gunakan metode menterjemahkan dan diterjemahkan. Antara
filsafat matematika, filsafat pendidikan, dan matematika memiliki perbedaan
walaupun hakekatnya sama-sama ilmu. Matemtika banyak dipikirkan oleh banyak
orang. Sedangkan filsafat adalah refleksi. Jadi hanya dapat diketahui melalui
kajian metafisik. Dalam matematika 3+5=8 sedangkan dalam filsafat 3+5= 8 kita
perlu bertanya mengapa, karena filsafat adalah refleksi. Filsafat matematika
dikatakan refleksi karena filsafat merupakan refleksi dari pendidikn mtematika
yang meliputi semua yang ada seperti guru, siswa, dll. Dalam belajr filsfat
kita tidak boleh beljr sepotong-sepotong karena kita akan memperoleh gambaran
yang tidak lengkap. Menggunakan filsafat itu harus pada ruang dan waktunya.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 20: Metafisika Filsafat)
Menurut artikel diatas Filsafat itu meliputi
semuanya yang ada dan yang mungkin ada. Filsafat itu berada dalam diri kita
masing-masing dan berada dalam lingkungan sekitar. Untuk menerapkan filsafat dalm
kehidupan sehari-hari gunakan metode menterjemahkan dan diterjemahkan. Antara
filsafat matematika, filsafat pendidikan, dan matematika memiliki perbedaan
walaupun hakekatnya sama-sama ilmu. Matemtika banyak dipikirkan oleh banyak
orang. Sedangkan filsafat adalah refleksi. Jadi hanya dapat diketahui melalui
kajian metafisik. Dalam matematika 3+5=8 sedangkan dalam filsafat 3+5= 8 kita
perlu bertanya mengapa, karena filsafat adalah refleksi. Filsafat matematika
dikatakan refleksi karena filsafat merupakan refleksi dari pendidikn mtematika
yang meliputi semua yang ada seperti guru, siswa, dll. Dalam belajr filsfat
kita tidak boleh beljr sepotong-sepotong karena kita akan memperoleh gambaran
yang tidak lengkap. Menggunakan filsafat itu harus pada ruang dan waktunya.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 20: Metafisika Filsafat)
Menurut artikel diatas Filsafat itu meliputi
semuanya yang ada dan yang mungkin ada. Filsafat itu berada dalam diri kita
masing-masing dan berada dalam lingkungan sekitar. Untuk menerapkan filsafat dalm
kehidupan sehari-hari gunakan metode menterjemahkan dan diterjemahkan. Antara
filsafat matematika, filsafat pendidikan, dan matematika memiliki perbedaan
walaupun hakekatnya sama-sama ilmu. Matemtika banyak dipikirkan oleh banyak
orang. Sedangkan filsafat adalah refleksi. Jadi hanya dapat diketahui melalui
kajian metafisik. Dalam matematika 3+5=8 sedangkan dalam filsafat 3+5= 8 kita
perlu bertanya mengapa, karena filsafat adalah refleksi. Filsafat matematika
dikatakan refleksi karena filsafat merupakan refleksi dari pendidikn mtematika
yang meliputi semua yang ada seperti guru, siswa, dll. Dalam belajr filsfat
kita tidak boleh beljr sepotong-sepotong karena kita akan memperoleh gambaran
yang tidak lengkap. Menggunakan filsafat itu harus pada ruang dan waktunya.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 20: Metafisika Filsafat)
Menurut artikel diatas Filsafat itu meliputi
semuanya yang ada dan yang mungkin ada. Filsafat itu berada dalam diri kita
masing-masing dan berada dalam lingkungan sekitar. Untuk menerapkan filsafat dalm
kehidupan sehari-hari gunakan metode menterjemahkan dan diterjemahkan. Antara
filsafat matematika, filsafat pendidikan, dan matematika memiliki perbedaan
walaupun hakekatnya sama-sama ilmu. Matemtika banyak dipikirkan oleh banyak
orang. Sedangkan filsafat adalah refleksi. Jadi hanya dapat diketahui melalui
kajian metafisik. Dalam matematika 3+5=8 sedangkan dalam filsafat 3+5= 8 kita
perlu bertanya mengapa, karena filsafat adalah refleksi. Filsafat matematika
dikatakan refleksi karena filsafat merupakan refleksi dari pendidikn mtematika
yang meliputi semua yang ada seperti guru, siswa, dll. Dalam belajr filsfat
kita tidak boleh beljr sepotong-sepotong karena kita akan memperoleh gambaran
yang tidak lengkap. Menggunakan filsafat itu harus pada ruang dan waktunya.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 20: Metafisika Filsafat)
Menurut artikel diatas Filsafat itu meliputi
semuanya yang ada dan yang mungkin ada. Filsafat itu berada dalam diri kita
masing-masing dan berada dalam lingkungan sekitar. Untuk menerapkan filsafat dalm
kehidupan sehari-hari gunakan metode menterjemahkan dan diterjemahkan. Antara
filsafat matematika, filsafat pendidikan, dan matematika memiliki perbedaan
walaupun hakekatnya sama-sama ilmu. Matemtika banyak dipikirkan oleh banyak
orang. Sedangkan filsafat adalah refleksi. Jadi hanya dapat diketahui melalui
kajian metafisik. Dalam matematika 3+5=8 sedangkan dalam filsafat 3+5= 8 kita
perlu bertanya mengapa, karena filsafat adalah refleksi. Filsafat matematika
dikatakan refleksi karena filsafat merupakan refleksi dari pendidikn mtematika
yang meliputi semua yang ada seperti guru, siswa, dll. Dalam belajr filsfat
kita tidak boleh beljr sepotong-sepotong karena kita akan memperoleh gambaran
yang tidak lengkap. Menggunakan filsafat itu harus pada ruang dan waktunya.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 20: Metafisika Filsafat)
Menurut artikel diatas Filsafat itu meliputi
semuanya yang ada dan yang mungkin ada. Filsafat itu berada dalam diri kita
masing-masing dan berada dalam lingkungan sekitar. Untuk menerapkan filsafat dalm
kehidupan sehari-hari gunakan metode menterjemahkan dan diterjemahkan. Antara
filsafat matematika, filsafat pendidikan, dan matematika memiliki perbedaan
walaupun hakekatnya sama-sama ilmu. Matemtika banyak dipikirkan oleh banyak
orang. Sedangkan filsafat adalah refleksi. Jadi hanya dapat diketahui melalui
kajian metafisik. Dalam matematika 3+5=8 sedangkan dalam filsafat 3+5= 8 kita
perlu bertanya mengapa, karena filsafat adalah refleksi. Filsafat matematika
dikatakan refleksi karena filsafat merupakan refleksi dari pendidikn mtematika
yang meliputi semua yang ada seperti guru, siswa, dll. Dalam belajr filsfat
kita tidak boleh beljr sepotong-sepotong karena kita akan memperoleh gambaran
yang tidak lengkap. Menggunakan filsafat itu harus pada ruang dan waktunya.
refleksi (Elegi Ritual Ikhlas 19: Tak Mampu Memikirkan Kapan Datangnya Kiamat)
Tak ada satu pun manusia yang
tahu kapan akan datang hari kiamat. Nabi Muhammad S.A.W tidak pernah diberi
tahu kiamat akan datang. Akan tetapi
manusia diberi tahu tanda-tanda akan terjadinya hari kiamat. Tanda-tanda datangnya
hari kiamat disebutkan dalam kitab Allah yaitu Al-quran. Kita sebagai orang
Islam harus meyakini adanya hari kiamat sebagaimana kita telah beriman kepada
Allah S.W.T. oleh karena itu, kita hendaknya melakukan ibadah sebagaimana yang
diperintahkan Allah dengan hati yang ikhlas agar kelak kita mendapat
pertolongannya baik di dunia maupun di akhirat.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 18: Menggapai Hati Yang Jernih)
Hati merupakan salah satu
komponen yang berharga bagi manusia. Melalui hati keyakinan dapat terbentuk dan
keyakinan adalah do’a. Tak ada yang mudah dan tidak ada yang tidak mungkin
selama masih ada KEYAKINAN. Selama masih ada keyakinan maka apapun yang kita
harapkan, apapun yang kita inginkan Insyaallah akan bisa terwujud. Karena keyakinan
merupakan wujud dari do’a. Hati itu dibagi menjadi dua bagian hati yang bersih
dan hati yang kotor.hati yang bersih adalah hati yang didalamnya terdapat
unsu-unsur malaikat dan hati yang kotor adalah hati yang didalamnya terdapat
unsur-unsur iblis. Oleh karena itu, bersihkanlah hati yang kotor karna melalui
hati kita akan memperoleh keyakinan sedangkan keyakinan adalah perwujudan dari
do’a. Untuk itu agar semua do’a kita dapat terwujud semua maka bersihkanlah
hati dari godaan-godaan iblis.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 17 : Para Bagawat Berlomba Menjunjung Langit)
Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat untuk
orang lain. Akan tetapi mengapa banyak pemimpin yang tidak bisa menjalankan
amanah yang diberikan dengan baik. Walaupun tidak banyak akan tetapi sebagaian
besar pemimpin kurang bisa menjalankan amanah yang diberikan dengan baik.
Padahal tanpa mereka sadari peranan pemimpin itu sangat penting. Pemimpin sebagai
motor penggerak berhasil atau tidaknya sebuah organisasi. Pemimpin mempunyai
tanggung jawab di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, seorang pemimpin
harus bisa menjalankan amanah yang diberikan.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 17 : Para Bagawat Berlomba Menjunjung Langit)
Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat untuk
orang lain. Akan tetapi mengapa banyak pemimpin yang tidak bisa menjalankan
amanah yang diberikan dengan baik. Walaupun tidak banyak akan tetapi sebagaian
besar pemimpin kurang bisa menjalankan amanah yang diberikan dengan baik.
Padahal tanpa mereka sadari peranan pemimpin itu sangat penting. Pemimpin sebagai
motor penggerak berhasil atau tidaknya sebuah organisasi. Pemimpin mempunyai
tanggung jawab di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, seorang pemimpin
harus bisa menjalankan amanah yang diberikan.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 17 : Para Bagawat Berlomba Menjunjung Langit)
Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat untuk
orang lain. Akan tetapi mengapa banyak pemimpin yang tidak bisa menjalankan
amanah yang diberikan dengan baik. Walaupun tidak banyak akan tetapi sebagaian
besar pemimpin kurang bisa menjalankan amanah yang diberikan dengan baik.
Padahal tanpa mereka sadari peranan pemimpin itu sangat penting. Pemimpin sebagai
motor penggerak berhasil atau tidaknya sebuah organisasi. Pemimpin mempunyai
tanggung jawab di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, seorang pemimpin
harus bisa menjalankan amanah yang diberikan.
Jumat, 19 April 2013
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 16: Menggapai Hamba Bersahaja)
Segala permasalahan apabila
kita berusaha untuk menyelesaikan pasti akan mmeperoleh jalan keluarnya. Hawa nafsu
ituada dua, hawa nafsu baik dan hawa nafsu buruk . Hawa nafsu yang baik dan
yang buruk dapat dibedakan dengan bermuajahadah. Selain itu hawa nafsu yang
buruk harus diperangi supaya tidak menimbulkan bencana. bermujahadah itu adalah
melawan hawa nafsu yang tidak baik. Nafsu yang tidak baik itu nafsu yang hanya
menuruti hawa nafsunya, suka berfoya-foya, suka bersenang-senang dan lain
sebagainya. Nafsu yang buruk itu identik dengan sifat sombong, dengki, iri,
pemarah, khianat, pendusta, dan munafik. Oleh karena itu untuk memerangi nafsu
buruk tersebut kita harus senangtiasa untuk beristigfar maka kita akan segera
memperoleh kebaikan dari nafsu buruk itu. Selain itu kita akan memiliki sifat
tawa’du, pemurah dan pandai bersyukur.dengan istigfar yang kita ucapkan
insyaallah kita dapat memperoleh keridhaan dari Allag S.W.T.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 15: Melawan Hawa Nafsu)
Setiap orang tentu mempunyai peroalan atau masalah. Hidup tanpa masalah
kita tak pernah tahu apa yang menjadi kekuraangan kita, kita akan selalu
menganggap bahwa kita adalah orang yang paling sempurna. Masalah akan membuat
diri kita menjadi dewasa karna kita dapat belajar dari masalah. Masalah tidak
selalu menimbulkan dampak negatif tetapi dampak positif juga tergantung kita
dalam menyikapinya. Persoalan itu ada beberapa macam yang meliputi persoalan
nafsu, persoalan kuasa, persoalan ilmu, persoalan cinta, persoalan doa,
persoalan poligami, persoalan ikhlas, persoalan ikhtiar, persoalan amal,
persoalan, dunia, persoalan akhirat, dan persoalan takdir. Salah satu yang
membedakan antara manusia dengan Rasul Allah adalah nafsunya. Manusia selalu
memiliki nafsu, yaitu tidak pernah puas dengan apa yang telah didapat. Jika
satu keinginan sudah terpenuhi maka akan selalu muncul keinginan-keinginan yang
lebih tinggi. Nafsu manusia itu bermacm-macam, oleh karena itu hendaknya kita
berkumpul dengan orang-rang mukmin agar hati dan nafsu kita selalu terjaga.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 14: Perjuangan Dewi Umaya dan Muhammad Nurikhlas)
Sesibuk apapun jadwal kuliah
kita, jadwal kerja kita, jadwal organisasi kta, dan lain-lain tapi luangkanlah
sedikit waktu untuk keluarga kita. Terutama untuk ayah dan ibu, luangkanlah
waktu untuk megobrol dan berbincang tentang apa yang mejadi masalah pada hari
itu. Dan untuk yang jauh dari kedua orang tua luangkanlah waktu untuk menelpon
beberapa jam untuk berbincang tentang kabar atau sekedar berbincang untuk
melepaskan rasa kerinduannya. Seorang anak tidak akan pernah bisa membalas
semua jasa yang diberikan orang tua. Segala sesuatu yang diberikan orng tua
kita kepada kita tak bisa diukur dengan materi. Seperti pepatah bilang kasih
orang tua itu tak terhingga sepanjang masa tak seperti kasih anak yang hanya
sepanjang galah. Namun walaupun begitu anak juga mempunyai kasih sayang yang
begitu besar meskipun tidak sebesar kasih sayang orang tua kepada kita. Rasa sayang
kita kepada orang tua dapat kita ungkapkan melalui doa-doa yang kita panjatkan
setiap kita melakukan shalat.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 13: Memandang Wajah Rasulullah)
Kita dapat melihat Rasullullah
yaitu sejak kita bisa mengucapkan kalimat “Asyhadu An-Laa Ilâha Illallâh wa
Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullâh” yang artinya ” aku bersaksi bahwa tiada
ilah Allah dan aku bersaksi bahwa muhammad utusan Allah”. Syahadat menganduk
makna bahwa setelah kita mengucap kalimat tersebut berarti kita telah bersumpah
bahwa kita akan bertanggung jawab terhadap tegaknya islam dan pengajaran islam
dengan segala resiko atau akibat dalam mengamalkan sumpah tersebut. Etika kita
mengucap syahadat hendaknya diniatkan dengan niat yang ikhlas dan tulus supaya
kita dapat memperoleh ridhanya. Rasullullah juga disebut sebagai ”Abu Arwah” ayah para ruh, semua dari segala jenis ruh berputar
mengelilingi Rasullullah dengan pengagungan dan pepujian selama 1000 tahun. Perlu
kita sadari bahwa nikmat yang diberikanAllah melalui perantara Rasullullah dari kita lahir hingga sekarang
tak terhitung jumlahnya, begitu besar hingga aku tak mampu untuk menghitungnya.
Namun, kita sebagai manusia kita sering lupa untuk mengucap syukur atas karunia
dan malah berbuat dosa. Sudah selayaknya kita menundukan kepala dengan mengucap
dzikir sebagai tanda rasa bersalah kita dan sekaligus mengucap raa syukur kita.
Kamis, 18 April 2013
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 12: Wasiat Muhammad Nurikhlas kepada Para Cantraka : Meretas Sejarah Peradaban Manusia)
Masa depan itu
hanya milik orang-orang yang dapat melihat kesempatan dan dapat melihat
peluang. Bagi mereka yang dapat melihat hal tersebut maka akan memanfaatkan
kesempatan tersebut untuk menuju dan meraih masa depan yang gemilang. Untuk menuju
hal tersebut kita hrus menerima kritik dan saran sebagai upaya untuk
memperbaiki diri kearah yang lebih baik yang tentunya dapat membantu dalam
mencapai apa yang kita inginkan dalam masa depan tersebut. Sebelum kita
melangkah lebih jauh maka siapkan segala sesuatunya agar kita tidak kehabisan
bekal dalam perjalanan. Jadikan dunia ini sebagai tempat untuk mencari ladang
amal yaitu tentunya dengan cara yang ikhlas supaya kita memperoleh ridha-Nya.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 11: Memahami makna Taubat dan bertobat Nasuhah. Oleh Marsigit:)
Manusia adalah tempatnya salah
dan dosa. Sudah sepatutnya manusia itu melakukan taubatan nasuha kepada Allah. Rasulullah
SAW:"Setiap anak Adam itu berbuat dosa. Namun sebaik-baik orang berbuat
dosa adalah orang yang bertaubat" (H.R. Tirmizi). Taubatan nasuha itu
adalah taubat yang benar-benar memohon ampun kepada Allah dan tidak akan
mengulangi lagi, benar-benar menyesali kesalahan yang telah diperbuat. Bukan taubatan
sambel sekarng taubat besok sudah mengulang perbuatan dosa kembali. Oleh karena
itu, ketika kita berbuat kesalahan maka hendaklah segera bertaubat dan
menyesali kesalahan kita walaupun kesalahan tersebut menurut kita tidak termaafkan
akan tetapi Allah akan menerima taubat umatnya walaupun kesalahannya sebesar
gunung asal taubatan tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh yaitu taubat
nasuha.
REFLEKSI (Elegi Ritual IKhlas 10: Bermunajat Kepada Allah SWT)
Kita sebagai manusia sering
kali tidak menyadari betapa besar nikmat dan karunia yang diberikan Allah kepda
kita. Malahan terkadang kita selalu mengeluh dengan apa yang kita dapatkan
bukan mensyukuri nikmat yang diberikan. Kita sebagai manusia juga tidak pernah
puas dengan nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Jika kita menyadarinya
bahwa nikmat Allah yang diberikan kepada kita begitu besar kita dapat
meneteskan air mata sebagai perwujudan syukur kita kepada Allah. Sayangnya kita
sebagai manusia sering lupa mensyukuri nikmat yang begitu besar yang Allah
berikan malah terkadang mengeluh dengan apa yang kita dapatkan.
Manusia itu tempatnya salah dan
tempatnya lupa. Lisan itu begitu tajam. Dengan lisan apa yang kita bicarakan
dapt bernilai sebagai dosa. Akan tetapi kita sering tidak menyadari apa yang
kita ucapkan dapat bernilai sebagai dosa. Selain itu kita sering meninggalkan
apa yang menjadi kewajiban dengan lebih
mementingkan hal-hal yang berbau kenikmatan di dunia. Oleh karena itu, kit
sebagi manusia hendaknya senangtiasa memohon ampun kepada Allah atas segala doa
yang kita lakukan selama ini.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 8: Tata Cara atau Adabnya Orang Berdoa)
Doa merupakan salah satu cara
kita untuk berkomunikasi kepada Allah. Melalui berdoa kita dapat mengadukan
segala sesuatu yang menjadi beban bagi kehidupan kita. Dengan berdoa apa yang
kita inginkan akan dikabulkan tentunya juga disertai dengan usaha. Seperti hadist
yang mengatakan bahwa ”Allah tidak akan merubah nasib kaumnya kecuali kum
tersebut yang mengubahnya”. Oleh karena itu Allah kita sebagai hamba jika apa yang kita
inginkan, apa yang kita harapkan ingin segera terkabul maka berdoa dan
berusahalh niscaya Allah akn mengabulkan apa yang kita inginkan. Orang yang
tidak mau berdoa termasuk orang yang sombong, karena menganggap bahwa tanpa
bantuan Allah dirinya dapat melakukan segala apa yang menjadi keinginannya. Doa
merupakan serangkaian dari ibadah. Maka niatkanlah yang ikhlas agar kita dapat
memperoleh ridha-Nya. Salah satu cara agar doa kita cepat terkabul dengan cara
berbakti kepada kedua orang tua kita. Karena hal tersebut merupakan salah stu
amalan shalih yang agung. Dalam berdoa itu ada adapnya, maka berdoalah dengan
lirih yang demikian merupakan sopan santun. Kita sebagai hamba Allah maka
jangan sekali-kali menyombongkan diri dihadapan-Nya karena kita tak punya
apa-apa yang patut untuk disombongkan.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 7: Tanya jawab pertama perihal Hati yang Ikhlas)
Lakukanlah
segala sesuatu itu dengan niat yang lurus dan ihklas. Ikhlas itu memang mudah
untuk diucapkan dan sulit untuk diimlementasikan. Keikhlasan seseorang itu
dapat diukur dengan cara ketika dia melakukan sesuatu dia tidak menyombongkan
perbuatannya tersebut dalam forum umum. Saat kita beribadah, kita juga
memerlukan hati yang ikhlas. Salah satu diterimanya amal ibadah kita juga
karena keikhlasan. Keikhlasan merupakan
tolak ukur diterimanya ibadah kita. Maka dari itu dalam melakukan ritual ibadah
kita hendaknya menggunakan cara yang benar supaya keikhlasan hati dapat
tercapai dengan maksimal. Ketika kita sedang beribadah dan beramal niatkan
semata-mata hanya untuk Nya Sang Maha
Pencipta alam semesta. Jangan melaukan sesuatu hanya ingin mendapatkan pijian
dari seseorang karena hal tersebut akan menjadi riya akan tetapi niatkan al tersebut
hanya kepada Allah. Oleh karena itu, lakukan segala sesuatu itu dengan hati
yang ikhlas agar kita memperoleh ridhanya.
Selasa, 16 April 2013
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 9: Menggapai Keutamaan Dzikir)
Allah selalu
menyertai kita dimanapun kita berada. Allah selalu menemani kita baik sat
terjatuh maupun saat berada diatas.Jika kita ingin mengenal Allah maka
kenalilah diri mu lah terlebih dahulu supaya engkau bisa dekat dengan-Nya.
Dzikir merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui
dzikir hati kita menjadi bersih. Dengan hati yang bersih maka segala apa yang
kita lakukan kan bernilai pahala. Dzikir itu mempunyai manfaat yang luar biasa,
melalui dzikir setan-setan yang berada di dekat kita menjdi jauh, melalui
dzikir pula Allah akan senantiasa memberikan rezeki kepada kita. Dzikir itu
harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar supaya makna dari setiap lafaz
yanag kita hembuskan dapat meresap kedalam hati kita.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 9: Menggapai Keutamaan Dzikir)
Allah selalu
menyertai kita dimanapun kita berada. Allah selalu menemani kita baik sat
terjatuh maupun saat berada diatas.Jika kita ingin mengenal Allah maka
kenalilah diri mu lah terlebih dahulu supaya engkau bisa dekat dengan-Nya.
Dzikir merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui
dzikir hati kita menjadi bersih. Dengan hati yang bersih maka segala apa yang
kita lakukan kan bernilai pahala. Dzikir itu mempunyai manfaat yang luar biasa,
melalui dzikir setan-setan yang berada di dekat kita menjdi jauh, melalui
dzikir pula Allah akan senantiasa memberikan rezeki kepada kita. Dzikir itu
harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar supaya makna dari setiap lafaz
yanag kita hembuskan dapat meresap kedalam hati kita.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 9: Menggapai Keutamaan Dzikir)
Allah selalu
menyertai kita dimanapun kita berada. Allah selalu menemani kita baik sat
terjatuh maupun saat berada diatas.Jika kita ingin mengenal Allah maka
kenalilah diri mu lah terlebih dahulu supaya engkau bisa dekat dengan-Nya.
Dzikir merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui
dzikir hati kita menjadi bersih. Dengan hati yang bersih maka segala apa yang
kita lakukan kan bernilai pahala. Dzikir itu mempunyai manfaat yang luar biasa,
melalui dzikir setan-setan yang berada di dekat kita menjdi jauh, melalui
dzikir pula Allah akan senantiasa memberikan rezeki kepada kita. Dzikir itu
harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar supaya makna dari setiap lafaz
yanag kita hembuskan dapat meresap kedalam hati kita.
Jumat, 12 April 2013
REFLEKSI(Elegi Ritual Ikhlas 6: Cantraka Sakti Berkonsultasi kepada Muhammad Nurikhlas.)
Gunakanlah waktu luang mu dengan hal-hal yang bermanfaat
seperti banyak-banyak melakukan dzikir dan beristigfar.Istigfar adalah obat
dari penyait hati yaitu salah satunya sombong. Istigfar itu tak perlu
dipamer-pamerkan, jika kita memamerkan istigfar kita maka itu hanya sebagai
buah bibir dan belum ikhlas. Rasa ikhlas itu tumbuh ketika kita dapat menerima
cobaan yang diberikan oleh Allah dengan lapang dada tanpa mengeluh sedikitpun. Karena cobaan atau ujian yang kita terima
merupakan sebagian rezeki kita yang masih tertunda.
Semua pekerjaan
itu terikat dengan ruang dan waktunya. Setinggi-tinggi nilai moral itu adalah
komitmen. Ketika kita sudah berkomitmen dengan apa yang kita pilih maka kita
akan ikhlas dalam menjalankannya. Rasa ikhlas itu harus berangkat dari niat
yang lurus untuk memperoleh ridha Allah S.W.T.
REFLEKSI(Elegi Ritual Ikhlas 5: Cantraka Hitam Menguji Ilmu Hitamnya)
Semua
yang kita dapatkan dan peroleh selama ini semata-semata semua karena ridha dari
Allah S.W.T. Ilmu yang kita peroleh dan cita-cita kita baik yang sudah terwujud
atau belum semuanya tidak lepas dari campur tangan Allah S.W.T. Karena hanya
Allah lah sutradara dari sandiwara kehidupan ini. Janganlah kita sekali-kali merasa sombong bahwa apa
yang kita dapatkan adalah usaha kita sendiri tanpa campur tangan orang lain.
Padahal tanpa mereka sadari bahwa apa yang kita peroleh selama ini berasal dari
Allah S.W.T. Oleh karena itu, kita sudah sepatutnya harus bersyukur kepada
Allah S.W.T dengan apa yang kita dapatkan selama ini dan menerima dengan ikhlas
apa
Kamis, 11 April 2013
REFLEKSI(Elegi Ritual Ikhlas 4: Cantraka Sakti belum Ikhlas)
Ikhlas dalam bahasa jawa dapat diartikan "legowo"
yaitu, menerima segala ketentuan yang digariskan dengan lapang dada tanpa ada
keluhan yang keluar dari lisan. Kata ikhlas itu tak perlu diucapkan dari lisan
karena ikhlas itu akan tumbuh dari dalam hati yang paling dalam. Tingkat
keikhlasan seseorang dapat dilihat seberapa jauh orang tersebut sabar
menghadapi setiap cobaan dan menerima takdir yang di gariskan oleh Tuhan. Orang
yang ikhlas itu hendaknya jangan terlalu mengejar kenikmatan dunia saja akan
tetapi juga memperhatikan kehidupan nantinya yang lebih abadi. oleh karena itu,
setiap kegiatan harus dilandasi dengan niat yang ikhlas agar kita memperoleh
ridha-Nya.
REFLEKSI(Elegi Ritual Ikhlas 3: Persiapan Teknis)
Rasa ikhlas itu tumbuh dari hati. Rasa ikhlas itu tak perlu
ditunjukan kepada setiap orang, jika diperlihatkan akan terkesan sombong. Rasa
ikhlas itu tidak mengenal dan mengharap kata pujian. Ikhlas itu hanya
mengharapkan ridha Allah SWT. Rasa ikhlas itu dapat dikembangkan dengan
melakukan ibadah yang benar, seperti shalat yang benar, zikir yang benar, puasa
sunah yang benar.
Derajat dan kekuasaan di mata Tuhan tidak berarti apa-apa,
karena yang membedakan seseorang dimata Tuhan adalah amal dan perbuatannya.
Manusia itu memiliki hak dan kewajiban yang sama, tidak ada pembeda seperti
sistem kasta. Oleh karena itu, luruskan niat ketika kita akan melaksanakan
sesuatu supaya hati dan pikiran kita
bisa ikhlas untuk menerimanya.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 2: Persiapan teknis)
Segala sesuatu itu harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur
yang telah ditentukan, supaya tidak melenceng dari apa yang kita harapkan.
Begitupun dengan ibadah, harus dilakukan dengan baik dan benar serta sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan. beribadah pun harus dilakukan dengan
hati yang ikhlas dan tulus. Dalam melakukan ibadah hendaknya dilakukan secara
khusuk agar kita bisa berkomunikasi dengan Tuhan. Oleh karena itu, dalam
melakukan ibadah kita harus saling menjaga dan mengingatkan satu sama lain.
Baik itu lisan maupun perbuatan. Hak dan kewajiban manusia itu sama, yang
membedakan derajat manusia di mata Tuhan itu hanya amal dan perbuatan serta ke
ikhlasan.
REFLEKSI(Dialog Internasional 7 Pendidikan Matematika)
Pendidikan matematika dan matematika murni ibarat dua sisi
mata uang. Pendidikan matematika lebih menekankan pada aspek pedagogik,
bagaimana guru memperkenalan matematika kepada peserta didik dan melibatkan
siswa sat kegiatan pembelajaran serta bagaimana siswa dapat menerima dan
menganalisis materi yang disampaikan oleh guru. Sedangkan matematika murni
lebih menekan pada konsepan matematika secara rinci dan konseptual. sebenarnya
antara pendidikan matematika dan matematika murni saling behubungan dan berkesinambungan
antara satu dengan yang lain karena sama mempelajari matematika. Hanya saja
aspek yang dikaji antara matematika murni dan pendidikan matematika berbeda.
REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas I: Informasi awal)
Kata ikhlas itu mudah di ucapkan dengan lisan tetapi sulit
di ucapkan pada hati yang dalam. Rasa
ikhlas itu hendaknya selalu kita terapkan setiap hendak melakukan kegiatan.
Karena dengan hati yang ikhlas dan tulus semua akan berjalan dengan maksimal
dan memuaskan.Mengembangkan rasa ikhlas itu dapat dimulai dengan mensyukuri
nikmat Tuhan. Melaksanakan semua perintah-Nya serta melakukan hal-hal yang
dapat membantu orang lain.
Menjadi guru juga
harus di dasari dengan rasa ikhlas. Supaya ilmu yang kita sampaikan dapat
bernilai sebagai pahala. Oleh karena itu, tingkat keikhlasan itu perlu
dikembangkan supaya hal yang kita lakukan tidak sia-sia dan dapat bernilai
sebagai pahala.
REFLEKSI (Elegi Bagaimana Matematikawan Mengusir Setan?)
Segala sesuatu itu tergantung dengan niatnya. Niat yang
Lurus maka akan menghasilkan hasil yang kita harapkan. Namun sebaliknya jika
niat tersebut belok maka hasil yang kita inginkan tidak sesuai dengan apa yang
kita harapkan, maka luruskanlah niat sebelum kita melakukan suatu hal.
Manusia itu merupakan mahkluk ciptaan Allah yang sempurna
dibanding dengan mahkluk-mhkluk lain yang diciptakan-Nya. Manusia dengan segala
kelebihannya diharap mampu melawan godaan syaitan yang dapat menyesatkan
manusia berada pada jalan yang salah yang dapat menimbulkan kemaksiatan dalam
hidup. Oleh karena itu, manusia dengan akal dan pikirannya seharusnya mampu
memecahkan permasalah pembelajaran matematika yang selama ini menjadi salah
satu masalah pelik dalam dunia pendidikan. Selain itu hati yang iklas dan niat
yang tulus merupakan salah satu bahan kontruksi yang harus dipenuhi untuk
membangun pondasi yang kokoh dalam pembelajaran matematika.
Rabu, 03 April 2013
REFLEKSI (Mathematics and Language 7)
Segala sesuatu jika dipaksakan akan memperoleh hasil atau tujuan yang tidak
diinginkan. Seperti halnya dengan pembelajaran matematika, guru tidak boleh
memaksakan siswa untuk menyukai pelajaran tersebut. Karena pada hakikatnya
bahwa matematika itu adalah siswa itu sendiri.jadi guru tidak boleh menuntut
dan memaksa siswa untuk menyukai matematika. Seharusnya dalam kegiatan
pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk menganalisis pola-pola hubungan unuk
memecahkan suatu permasalahan yang dapat menambah pengalaman siswa guna
mempertajam intuisi seorang siswa. Menemukan hal-hal baru yang dapat membantu tumbuh
dan berkembangnya kemampuan olah pikir siswa. Fungsi guru hanya sebagi
fasilitator yaitu menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh siswa serta
sebagai pengawas siswa dalam menganalisis memecahkan suatu permasalahan. Akan tetapi
pada saat ini kebanyakan guru masih menggunakan metode tradisional yaitu dengan
ceramah, menjelaskan materi kemudian menerangkan bagaimana memecahkan suatu
permasalahan. Setelah itu siswa dituntut untuk memecahkan masalah tersebut
dengan cara yang sama. Keadaan seperti ini yang akan membuat intuisi siswa
menjadi terbunuh. Karena siswa tidak bisa menngunakan pengalaman dan
mempertajam pengalamannya.
Selain itu komunikasi merupakan salah satu aspek penting bagi guru dan
siswa. Karena dengan komunikasi hubungan antara guru dengan siswa dapat
terjalin dengan baik dan tidak akan menimbulkan misscomunication. Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa dengan tujuan materi yang disampaikan guru dapat
diteima oleh siswa dengan baik dan dapat mengubah tingkah laku siswa menjadi
lebih baik. Komunikasi yang baik adalah komunikasi dua arah yaitu guru dengan
siswa bukan hanya siswa atau guru saja.
Selasa, 02 April 2013
REFLEKSI (Mathematics and Language 8)
Komunikasi merupakan hal yang
sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Dalam matematika dibutuhkan
komuikasi antar guru dengan siswa agar siswa dapat memahami apa yang
disampaikan oleh guru. Komunikasi dibagi menjadi dua yaitu komunikasi vertical
dan komunikasi horizontal. Dalam kegiatan pembelajaran hendaknya menggunakan
komunikasi yang sederhana yaitu mengggunakan bahasa sehari-hari tetapi maknanya
dapat tersampaikan kepada siswa. Jika dalam suatu kegiatan pembelajaran
menggunakan bahasa terlalu tinggi siswa belum bisa secara penuh mencerna bahasa
tersebut sehingga dapat menimbulkan perbedaan konsep antar guru dengan siswa.
Pembelajaran matematika untuk
siswa Sekolah Dasar (SD) harus berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yaitu
matematika konkret. Hal ini dimaksud untuk mempermudah siswa dalam memahami
materi yang disampaikan oleh guru. Guru juga harus bisa mengembangkan metode
pembelajaran untuk lebih inovatif. Selain itu dalam melakukan kegiatan
pembelajaran dalam kelas guru harus menggunakan bahasa yang sederhana agar
siswa dapat mengerti apa yang disampaikan oleh guru.
REFLEKSI (Mathematics and Language 9)
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran dimana
guru menjadi fasilitator bagi siswa untuk menganalisis dan menemukan hal-hal
baru dari suatu permasalahan dengan segala potensi yang dimlikinya sehingga
olah pikir siswa dapat berkembang. Akan tetapi, pada saat masih banyak guru
yang masih menggunakan metode tradisional yaitu siswa hanya diberi ceramah dan
tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya. Hal ini menunjukan guru
terkesan menggurui. Pradigma seperti inilah yang seharusnya bisa diubah menjadi
pradigma baru yang lebih inovatif.
Dalam kegitan pembelajaran guru harus bisa
menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan siswa untuk mengembangkan
potensi yang dimilikinya. LKS (student
worksheet) merupakan salah satu media pembelajaran inovatif yang dapat
membantu siswa mengembangkan segala potensi yang dimiliki siswa. Aspek lain
yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran adalah adanya komunikasi
antar siswa dengan guru. Dengan adanya komunikasi antar guru dengan siswa
diharap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat dipahami oleh
siswa. Sehingga tidak terjadi komunikasi satu arah yang dapat menyebabkan
tsunami bagi siswa.
Langganan:
Postingan (Atom)