Jumat, 19 April 2013

REFLEKSI (Elegi Ritual Ikhlas 13: Memandang Wajah Rasulullah)


Kita dapat melihat Rasullullah yaitu sejak kita bisa mengucapkan kalimat “Asyhadu An-Laa Ilâha Illallâh wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullâh” yang artinya ” aku bersaksi bahwa tiada ilah Allah dan aku bersaksi bahwa muhammad utusan Allah”. Syahadat menganduk makna bahwa setelah kita mengucap kalimat tersebut berarti kita telah bersumpah bahwa kita akan bertanggung jawab terhadap tegaknya islam dan pengajaran islam dengan segala resiko atau akibat dalam mengamalkan sumpah tersebut. Etika kita mengucap syahadat hendaknya diniatkan dengan niat yang ikhlas dan tulus supaya kita dapat memperoleh ridhanya. Rasullullah juga disebut sebagai ”Abu Arwah”  ayah para ruh, semua dari segala jenis ruh berputar mengelilingi Rasullullah dengan pengagungan dan pepujian selama 1000 tahun. Perlu kita sadari bahwa nikmat yang diberikanAllah melalui perantara  Rasullullah dari kita lahir hingga sekarang tak terhitung jumlahnya, begitu besar hingga aku tak mampu untuk menghitungnya. Namun, kita sebagai manusia kita sering lupa untuk mengucap syukur atas karunia dan malah berbuat dosa. Sudah selayaknya kita menundukan kepala dengan mengucap dzikir sebagai tanda rasa bersalah kita dan sekaligus mengucap raa syukur kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar