Rabu, 27 Februari 2013

REFLEKSI (Sekolah Bertaraf Internasional)


Sekolah bertaraf Internasional (SBI) merupakan salah satu bentuk cara pemerintah untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan adanya  Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) diharap Indonesia memiliki pendidikan yang maju seperti pendidikan di Negara barat pada umumnya. Untuk menjadi sekolah yang bernotaben SBI dibutuhkan IKKT (Indikator Kinerja Kunci Tambahan) dari pencapaian 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan. Apabila kedelapan Standar Nasional Pendidikan sudah terpenuhi maka sekolah tersebut dapat dikatan bernotaben SBI. Selain itu Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan tumpuhan dan harapan Indonesia untuk mengubah pradigma lama menuju pradigma baru yang lebih inovatif. Akan tetapi wacana bahwa SBI itu hanya untuk kalangan menengah keatas sulit dihilangkan. Padahal SBI itu tidak hanya diperuntukan untuk mereka yang hanya dari kalangan atas, melainkan pada mereka yang memiliki kompetensi-kompetensi khusus yang memenuhi dan layak untuk menjadi bagian dari SBI.
Untuk menjadi Sekolah Berbasis Internasional (SBI) diperlukan komponen-komponen yang bertaraf internasional. Mulai dari memiliki kepala sekolah yang bertaraf internasional, guru bertaraf intrernasional dan siswa yang bertaraf internasional. Maksud dari bertaraf Internasional disini adalah guru dapat mempertanggung jawabkan semua tindak kegitannya serta dapat mengubah pradigma pendidikan menjadi suatu pendidikan yang inovatif. komponen-komponen tersebut harus saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selain itu pembelajaran  dengan bertaraf internasional merupakan salah satu poin khusus untuk menjadi SBI.  Metode pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran yang berorientasi kepada siswa dengan pendekatan konstruktivisme yaitu yang membiarkan siswa mengembangkan segala kemampuan yang dimiliki. Guru hanya sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif, contohnya seperti lesson study.
1.      Sebelum SBI dihapuskan banyak sekolah yang mendapat kepercayaan untuk menuju ke SBI, akan tetapi kebanyakan sekolah yang mendapat kepercayaan tersebut dari segi pengajar belum memenuhi kreteria untuk menjadi SBI. Bagaimana solusinya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar