Sekolah bertaraf Internasional (SBI) merupakan salah
satu bentuk cara pemerintah untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan
adanya Sekolah Bertaraf Internasional
(SBI) diharap Indonesia memiliki pendidikan yang maju seperti pendidikan di
Negara barat pada umumnya. Untuk menjadi sekolah yang bernotaben SBI dibutuhkan
IKKT (Indikator Kinerja Kunci Tambahan) dari pencapaian 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan. Apabila kedelapan Standar Nasional Pendidikan sudah
terpenuhi maka sekolah tersebut dapat dikatan bernotaben SBI. Selain itu
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan tumpuhan dan harapan Indonesia
untuk mengubah pradigma lama menuju pradigma baru yang lebih inovatif. Akan
tetapi wacana bahwa SBI itu hanya untuk kalangan menengah keatas sulit
dihilangkan. Padahal SBI itu tidak hanya diperuntukan untuk mereka yang hanya
dari kalangan atas, melainkan pada mereka yang memiliki kompetensi-kompetensi
khusus yang memenuhi dan layak untuk menjadi bagian dari SBI.
Untuk menjadi Sekolah Berbasis
Internasional (SBI) diperlukan komponen-komponen yang bertaraf internasional. Mulai dari memiliki kepala sekolah yang bertaraf
internasional, guru bertaraf intrernasional dan siswa yang bertaraf
internasional. Maksud dari bertaraf Internasional disini adalah guru dapat
mempertanggung jawabkan semua tindak kegitannya serta dapat mengubah pradigma
pendidikan menjadi suatu pendidikan yang inovatif. komponen-komponen tersebut
harus saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Selain itu pembelajaran dengan bertaraf
internasional merupakan salah satu poin khusus untuk menjadi SBI. Metode pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran
yang berorientasi kepada siswa dengan pendekatan konstruktivisme yaitu yang
membiarkan siswa mengembangkan segala kemampuan yang dimiliki. Guru hanya
sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru dituntut
untuk lebih kreatif dan inovatif, contohnya seperti lesson study.
1.
Sebelum SBI
dihapuskan banyak sekolah yang mendapat kepercayaan untuk menuju ke SBI, akan
tetapi kebanyakan sekolah yang mendapat kepercayaan tersebut dari segi pengajar
belum memenuhi kreteria untuk menjadi SBI. Bagaimana solusinya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar