Minggu, 24 Februari 2013

REFLEKSI (Artikel Populer: Pendidikan Karakter dalam Pendidikan Matematika)


Pendidikan karakter merupakan suatu ajang yang diterapkan dalam sekolah-sekolah guna memperbaiki moral suatu bangsa. Pendidikan karakter seolah-olah menjadi perbincangan asyik yang sulit dihentikan. Setiap ada kesempatan tak luput pendidikan karakter selalu menjadi topic utama.  Dengan adanya pendidikan karakter diharap moral anak bangsa kembali seperti sedia kala. Pendidikan karakter banyak digembor-gemborkan. Namun praktiknya pendidikan karakter belum terealisasi secara sempurna dalam kehidupan nyata. Pendidikan karakter hendaknya diberikan sejak anak menginjak usia dini. Agar karakter pada siswa seperti nilai kejujuran, tanggung jawab, adil, kesopanan, dan lain sebagainya tetap eksistensi dengan terpaan zaman yang semakin maju, yang kita rasakan dampaknya baik dampak positif maupun negatif. Membangun karakter siswa seperti halnya membangun rumah. Kita harus membangun pondasi yang kuat agar bangunan itu tidak mudah rubuh. Oleh karena, membangun karakter siswa dilakukan mulai dari yang paling bawah yaitu pada jenjang usia dini. Pada saat jenjang ini diharap pondasi yang dibangun harus sekuat mungkin agar bisa menopang bangunan yang selanjutnya dan tidak mudah hancur karena terkena arus globalisasi. Pendidikan karakter tidak hanya diterapkan pada mata pelajaran agama, kewarganaraan, ilmu sosial akan tetapi pada semua mata pelajaran termasuk matematika. Dengan begitu pendidikan matematika dan pendidikan karakter dapat bersinergi dalam mengembangkan pendidikan yang bermoral. Pendidikan karakter dalam pendidikan matematika meliputi berbagai proses yang dimulai dari kesadaran diri dan lingkungan, perhatian, rasa senang dan rasa membutuhkan. Serta rasa ingin tahu untuk mempelajarinya sehingga segala potensi yang ada pada diri siswa dapat berkembang melalui keterampilan dan dapat menunjukan sifat, sikap dan perilaku berkarakter dalam pendidikan matematika. Kemudian segala wujud tersebut dapat teraktualisasi baik secara individu maupu kelompok.
Pada dasarnya dalam matematika itu terselip nilai kejujuran, ketekunan, ketelitian, kecepatan, dan kemandirian. Selanjutnya untuk mendapat hasil maksimal antara pendidikan matematika dan pendidikan karakter, seorang guru dituntut untuk memberikan kontibusi yang optimal kepada peserta didiknya. Seorang guru juga harus mampu menentukan dan melaksanakan konsep antara pendidikaan matematika dan pendidikan karakter dalam suatu pembelajaran agar dapat bersinergi. Dalam rangka menjalankan tujuan yang ingin dicapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar